Education story
SD
Cuma sampai kelas dua, setelah itu hijrah ke MI di sidayu gresik jawa timur.
MI
Disini diantara temen-temenku mungkin paling berumur, karena aku kembali kelas 2 bukan melanjutkan ke kelas 3. Peristiwa tersebut membuat aku merasa paling berumur kerena teman seangkatan ku banyak yang lebih muda setahun, walaupun ada 2 atau 3 orang yang umurnya sama dengan ku.
Selama 5 tahun dinegeri orang, banyak pengalaman dan peristiwa yang didapat. Saking banyaknya sehingga susah untuk mengingat satu persatu, mulai dari yang paling pahit sampai rasa pengin pulang yang tidak kesampaian. Usia yang masih kecil tanpa orang tua dan sanak saudara, tidak ada orang untuk dijadikan sandaran, tidak ada orang untuk mengadu layaknya anak kecil yang menangis minta makan, jajan, mengadu karena bertengkar dengan teman dll. Sarapan tiap hari hanya nasi porsi balita dengan setengah krupuk dan sedikit kecap, makan siangnya sayur terong yang ga jelas rasanya, makan sorenya seperti makan pagi, seringnya aku merasa lapar pada malam hari. Tuntutan untuk hidup mandiri terus menerpaku, lingkungan sekitar mendukung untuk harus menjadi dewasa walau belum waktunya.
Banyak hal yang semestinya belum waktunya untuk diketahui tapi saat itu aku sudah mengetahui. Hal tersebut aku sadari ketika aku berusia sekitar 17 tahun, ternyata adik-adiku yang masih SD dan teman-temannya tidak mengetahui apa yang dulu aku ketahui, Mereka bener-bener menikmati masa kecilnya. Sedikit mengenang masa lampau, dulu yang namanya nikah, syaratnya, rukunnya, sampai bersucinya aku telah mengetahui. Yang namanya mani, Madhi, dan wadhi pun aku sudah mengetahui. Tidak hanya lingkungan, gurunya pun memperlakukan saya dan teman-teman layaknya orang berusia 17 tahun. Guyonan teman-teman layaknya guyonan orang dewasa, aku masih ingat dulu teman sekelas bercanda tentang malam pertama, ada yang berniat MP nya Cuma 1 jam, satu hari, 1 minggu, bahkan ada yang mengatakan Cuma 1 menit katanya kasihan istrinya nanti..he.he, selama sekolah kelas cowok dipisah dengan cewek, sehingga kita tidak ada rasa malu. Karena dipisah dengan kelas cewek, Banyak rahasia perempuan yang dibeberkan oleh guru-guru dan teman-teman dengan bahasa cowok. Mungkin untuk kelas cewek juga sebaliknya.
Pelajaran disini banyak banget... seingatku ada 20 mapel per kelas, tiap guru juga selalu menuntut untuk menguasai pelajaran yang diampunya, padahal kita juga manusia... Saat wisuda aku hanya mengantongi nilai yang pas-pasan, bagus banget tidak, jelek banget juga tidak. Sayangnya aku tidak ikut waktu studi tour ke jakarta.
Udah dulu yah, nanti kita sambung lagi...
