Sunday, August 24, 2008

Love is strong

cinta is back
dulu rasa ini pernah mengguncang jiwa,
jiwa yang lemah akan arti cinta sejati
kita terpisah oleh jarak dan ruang serta obsesi yang berbeda,
rintangan komunikasi dan aral durasi pertemuan melintang
berbagai petualangan cinta terlewati semua memberikan hikmah tersendiri
dahaga akan arti hidup yang hakiki
rindu akan sumber air suci yang tak pernah mati
setetes harapan walau tak mungkin
menjadikan hasrat suci untuk memiliki
memberiku semangat untuk berpikir dan bekerja serta hidup mandiri
memberiku tujuan hidup yang pasti

untuk my honey
yang selalu mengingatkan disetiap khilafku

Friday, August 15, 2008

coret-coret

kenapa kita tidak bangga dengan bangsa sendiri?
aku tidak peduli orang mengatakan indonesia
  • sarang koruptor
  • sarang teroris
  • mutu pendidikan rendah
  • penduduk terbanyak
  • perekonomian lemah
  • SDM rendah
  • SDA dibiarkan sia-sia
  • dan kesan jelek lainnya
aku cinta indonesia karena
  • aku lahir di indonesia
  • aku makan dan minum dari bumi indonesia
  • aku dibesarkan di indonesia
  • aku berbahasa dan berbudaya indonesia
untuk indonesiaku
dedikasi 16 agustus 2008

Wednesday, August 13, 2008

ironis

lembaga pemusyawaratan
(LP)
akhir-akhir ini banyak berita tentang kasus penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di LP di indonesia. walaupun hanya beberapa LP saja namun cukup mewakili semua LP di indonesia.
ironis memang, LP yang seharusnya menjadi
  • tempat pengasingan
  • tempat pembersihan dari sifat jahat
  • tempat penyesalan dari sikap luput, khilaf dan dosa
  • tempat hukuman bagi yang telah melakukan tindakan kriminal.
realitanya LP menjadi :
  • lahan yang subur bagi distributor narkoba
  • lahan subur para preman tahanan memalaki korbannya
  • lahan subur para penjaga memungut pungli (pungutan liar dari para penilik)
  • lahan diskriminasi (perlakuan yang berbeda antara napi kaya dan napi miskin)
  • tempat yang mudah untuk melarikan diri (kabur), suatu kabar mengatakan bahwa di suatu LP telah terjadi napi kabur dengan memotong pagar besi dengan gergaji dan memanjat tembok dengan sambungan kain yang diikat,adegan ini persis yang terjadi di film action, bak seorang aktor napi melenggang kabur dengan memanfaatkan kelengahan penjaga. pertanyaannya adalah bagaimana gergaji bisa masuk keruang tahanan??

fenomena tersebut dapat dikatakan sudah keterlaluan, dan jika dibiarkan maka akan semakin menjadi-jadi,bukan tidak mungkin jika suatu saat banyak napi yang diizinkan pulang atau keluar beberapa hari dan kembali ke LP.

sudah sewajarnya jika kita geram mendengar fenomena tersebut. untuk menjadikan lapas (LP) ke dalam kondisi yang sebenarnya (ideal), maka perlu adanya pembenahan meliputi:

  • resufle kepengurusan LP, terutama penjaga dan penerima tamu yang mengetahui langsung arus barang dan orang dari luar.
  • kejujuran, hal ini sangat diperlukan dan sangat dianjurkan alias wajib bagi pengurus dan penjaga lapas. khusus nya dalam hal pungli.
  • ketegasan,dengan adanya sikap tegas dari pengurus lapas, harapannya tidak ada lagi diskriminasi antara napi kaya dan miskin, napi berstatus sosial tinggi dan rendah. dan semua napi harus diperlakukan sesuai dengan prosedur hukuman yang berlaku.
  • kenaikan gaji, dengan gaji yang proporsional harapannya tidak ada lagi pungli dan pungutan-pungutan yang tidak wajar/tidak sesuai aturan.
  • pengawasan,ketatnya pengawasan akan menutup celah bagi para oknum napi yang akan berbuat macam-macam. pengawasan meliputi:

pengawasan luar,untuk mencegah napi kabur, menghentikan peredaran barang;terutama narkoba harus dibersihkan,

pengawasan dalam,hal ini diperlukan agar tidak ada premanisme di dalam lapas.

created by, ozzi

Sunday, August 10, 2008

tugas pen.kualitatif

Salah satu Ide untuk tugas akhir S1
I. JUDUL
PERANAN ORANG TUA DALAM MEMPERSIAPKAN ANAK USIA PRASEKOLAH (STUDY DESKRIPTIF KUALITATIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI)

II. LATAR BELAKANG
Mendapatkan anak yang cerdas adalah dambaan setiap orang tua. Kecerdasan seorang anak, tidak hanya ditentukan oleh faktor bawaan, tapi juga karena peran penting yang bisa diupayakan oleh orang tuanya. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting dalam perkembangan kecerdasan anak.
Namun pada realitanya, banyak anak yang mengalami masalah kesulitan belajar, bergaul, menarik diri dari lingkungannya, aneh atau kurang diterima secara sosial, agresif secara verbal dan fisik, dan tidak dapat mengontrol emosinya. Masalah perilaku pada usia prasekolah banyak terjadi karena tugas‑tugas perkembangan pada suatu periode tertentu tidak terpenuhi sehingga menimbulkan masalah.
Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai usia dewasa. Sebaliknya para remaja yang berkarakter atau mempunyai kecerdasan emosi tinggi akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja seperti kenakalan, tawuran, narkoba, miras, perilaku seks bebas, dan sebagainya.
Kecerdasan emosi kini menjadi perhatian dan prioritas. Kecerdasan emosi adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena dengannya seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. Selain itu, kecerdasan emosi juga sangat penting dalam hubungan pola asuh anak dengan orang tua.
Dari uraian diatas yang memaparkan pentingnya anak mempunyai kecerdasan emosi, maka perlu adanya penelitian untuk memberi gambaran bagaimana usaha / cara yang dilakukan oleh para orang tua untuk dapat mencerdaskan emosi anak. Pada akhirnya dapat membantu orang tua untuk dapat mencerdaskan anak-anak mereka, yaitu anak-anak indonesia yang dapat diartikan anak-anak harapan bangsa.

III. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
Dalam kaitannya untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak, Bagaimana peran orang tua dalam mempersiapkan anak usia pra sekolah?
Kecerdasan emosi penting bagi perkembangan anak terutama dalam menjalani pendidikan disekolah, Bagaimana usaha orangtua untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak?

IV. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan kecerdasan emosi pada anak sebelum memasuki pendidikan disekolah.

V. MANFAAT PENELITIAN
A. Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan-masukan yang berharga untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi para peneliti bidang pendidikan dan para peneliti bidang pendidikan luar sekolah maupun para sikolog anak terutama anak prasekolah
3. Memberikan rekomendasi kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis secara lebih luas, intensif dan memudahkan.
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi penelitian bidang pendidikan dan penelitian bidang pendidikan luar sekolah.
B. Manfaat Praktis
1. Bagi jajaran dinas pendidikan atau instansi terkait, hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai bahan kajian untuk dasar menentukan kebijakan yang efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2. Dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi para orang tua dalam mendidik, membimbing, dan mengarahkan anak-anaknya sebelum memasuki pendidikan disekolah.
3. Bagi para guru (khususnya guru sekolah dasar), manfaat penelitian dapat dijadikan kebijakan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, terutama dalam menentukan metode, media, dan model pembelajaran.

VI. LANDASAN TEORI
Peran Orang Tua
Peranan orang tua dalam meningkatkan kecerdasan emosi anak sangat penting, hal tersebut karena keluarga adalah awal dari pembentukan pondasi karakter anak yang nantinya akan melekat sampai anak tumbuh dewasa. Akan jadi apa seorang anak kelak maka andil orang tua sangat penting dalam mengarahkan, menasehati, melindungi dan membimbing sampai ia tumbuh jadi manusia dewasa.
Anak Usia Prasekolah
Secara umum yang dimaksud anak usia prasekolah adalah anak yang berusia 0 - 6 tahun,batasan usia 0 – 6 tahun tersebut tidak dapat dijadikan patokan, karena realitanya ada anak yang berusia 5 tahun sudah masuk bangku sekolah. Ada juga anak yang berumur 7 sampai 8 tahun baru masuk bangku sekolah. Jika diartikan secara khusus yang dimaksud anak usia prasekolah adalah anak yang belum memasuki dunia pendidikan disekolah. Batasan kata prasekolah sudah termasuk anak yang masuk taman kanak-kanak (TK) dan anak yang ikut bimbingan bermain (play group).
Kecerdasan Emosi
Menurut David Wechsler dalam buku ”panduan praktis mendidik anak cerdas’ karya widian nur indriyani, intelegensi atau kecerdasan adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu intelegensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan menifestasi dari proses berpikir rasional itu. Faktor yang mempengaruhi intelegensi selain faktor bawaan atau keturunan adalah faktor lingkungan. Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti.
Intelegensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting.
Kecerdasan emosi atau Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya. EI dengan indikator rasa empati, kemampuan mengekspresikan dan memahami diri, beradaptasi, bekerja dalam tim, berbagi dan sebagainya, sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas perilaku cerdas seseorang ditengah masyarakat, maupun dunia kerja. (www.indosiarnews.com).

VII. METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengungkapkan data penelitiannya (Arikunto, 1997 : 151).
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan yang ada sekarang berdasarkan data-data, penelitian ini juga menyajikan data, menganalisis, dan menginterpretasi.
Travers dalam Alimudin Tuwu (1993 : 71) menjelaskan, tujuan dari penelitian deskriptif yaitu memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi sekarang dan untuk menggambarkan situasi atau kejadian.
Sudjana dan Ibrahim (2001 : 64) mengemukakan, tujuan metode deskriptif yaitu untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
Sedangkan menurut moleong (2002 : 6), dalam pendekatan deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan, penelitian dengan pendekatan deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian pada saat sekarang. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan induktif artinya data dikumpulkan, dianalisis, diabstraksikan dan akan mencul teori-teori sebagai dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Penekanan pendekatan kualitatif yaitu pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif.

Fokus Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah cara / langkah / usaha yang dapat digunakan oleh orang tua untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak prasekolah. Penting kiranya jika sejak usia dini anak memiliki kecerdasan emosi, hal tersebut tentu tidak luput dari peran orang tua yang merupakan guru yang pertama bagi anak. Kecerdasan emosi juga nantinya akan berpengaruh pada perkembangan dan kemampuan anak ketika sudah duduk di bangku sekolah.

Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah tempat dimana banyak terdapat anak-anak usia prasekolah seperti taman kanak-kanak (TK), play group dan tempat pengasuhan / penitipan anak yang ada diwilayah semarang. Subjek penelitian ini adalah anak-anak prasekolah yang mempunyai masalah emosi, para orang tua yang memiliki anak usia prasekolah dan para pengasuh anak yang mempunyai tugas mulia serta para guru TK atau play group.

Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002 : 107). Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden, dalam penelitian ini yaitu orang tua, pengasuh anak, sikolog anak dan orang-orang yang terkait dalam penelitian ini.
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan dipakai untuk melengkapi data primer. Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data sekunder dari buku referensi, informasi dari internet, dan dokumentasi yang lainnya. Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Person (orang)
Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket (Arikunto, 2002 : 107). Dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah sikolog anak, orang tua, dosen / guru yang berkompeten.
2. Dokumen
Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film (Moleong, 1998 : 161). Dokumen yang digunakan dalam penelitin ini adalah buku referensi, hasil-hasil penelitian dari sumber-sumber yang relevan, data-data yang diambil dari internet.

Metode Pengumpulan Data
Metode ini membicarakan pengumpulan data, yang menyangkut metode apa yang digunakan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode yang dipakai dalam pengumpulan data adalah metode observasi, metode interview / wawancara, study pustaka dan metode dokumentasi.
1. Observasi
Menurut Notoatmodjo (2001: 93) observasi adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Observasi adalah kegiatan mengamati perilaku dengan sengaja, faktor kesengajaan dalam proses observasi dimaksudkan agar kegiatan observasi tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Dalam penelitian, pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Jadi dalam melakukan observasi bukan hanya mengunjungi, melihat, atau menonton saja, tetapi disertai keaktifan jiwa atau perhatian khusus dan melakukan pencatatan-pencatatan.
Interview / Wawancara
o Menurut moleong (2002 : 135) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
o Arikunto (1998 : 145) menyatakan interview sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai.
Pada penelitian ini, peneliti mengadakan wawancara dengan sikolog anak, guru / dosen yang berkompeten, para orang tua dan para pengasuh anak.
Dokumentasi
o Menurut Rachman (1999 : 50) metode dokumentasi diartikan sebagai cara pengumpulan data dengan mengumpulkan benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan, gambar, notulen rapat serta catatan harian.
o Arikunto (1998 : 150) menjelaskan bahwa dalam pengertian luas, dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan saja tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan simbol-simbol. Metode dokumentasi ini merupakan metode yang penting dalam penelitian.
Studi Pustaka
Merupakan alat pendukung yang berupa buku-buku atau artikel-artikel yang digunakan oleh peneliti untuk mendukung dalam hal memberikan penjelasan dan melengkapi segala hal yang berkaitan penelitian yang dilakukan.

F. Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman penelitian terhadap kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisa perlu dilanjutkan untuk mencari makna. Untuk mendapatkan data yang obyektif dilakukan teknik triangulasi sumber. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 1998: 178).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model analisis interaksi untuk menganalisis hasil data penelitiannya. Langkah-langkah dalam model analisis interaksi sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Adalah mencari data dan mengumpulkan data yang diperlukan terhadap berbagai jenis dan bentuk data, dari hasil observasi dan wawancara kemudian data-data tersebut dicatat.
2. Reduksi Data
Reduksi data yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan focus penelitian.
3. Penyajian Data
Sajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya kesimpulan dan pengambilan tindakan.
4. Verifikasi Data
Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar tidaknya dari hasil penelitian.





Friday, August 1, 2008

SAy No To Beasiswa

aku benci beasiswa
awal aku mengenal beasiswa ketika masuk PTN di semarang, sekilas terkesan menyenangkan. dapat duit banyak tanpa harus keluar keringat. tapi sejalan dengan bergulirnya waktu, kesan menyenangkan tiba-tiba jadi benci. pernyataan tersebut beralasan karena selama ini aku mencoba mengurus beasiswa alias ikut nimbrung proses beasiswa selalu aja ada yang menjagal. mulai dari syarat yang ribet sampai seleksi yang gak jelas. syarat yang selalu menjagal aku adalah SURAT KETERANGAN TIDAK MAMPU DARI KELURAHAN. gila kellee! masa aku disuruh mengakui orang tuaku tidak mampu secara ekonomi. bukannya sombong, jika dipikir secara logika aja semua mahasiswa dapat dikatakan mampu. kata orang jawa bilang, pati-pati mlebu kuliah yo kuwi wong mampu.
ada beberapa beasiswa yang tanpa SKTM alias surat tidak mampu, tapi syaratnya naudhubillah..! seabreg....! bayangkan saja,masa harus melampirkan surat dari berbagai pihak?. mulai surat dari fakultas, universitas, kesehatan sampai surat dari kepolisian. gimana gak jengkel coba....
dimata ku beasiswa seolah-olah menyuruh kita sebagai mahasiswa untuk mengemis, meminta-minta, merengek-rengek untuk dapat duit.
beasiswa mengajak mahasiswa untuk berbohong dan menjadikan mahasiswa untuk tidak mengakui dirinya sendiri.
akhir kata AKU BENCI BEASISWA.

by. ozzi miftach


selamat datang semoga hari anda menyenagkan